Yoora’s Diary merupakan sebuah buku biografi mengenai perjalanan seorang Youtuber dan Social Influencer asal Korea Selatan yang bernama Han Yoora. Dia pernah muncul bersama boneka kesayangannya, Kosong, di program Kelas Internasional di NET TV. Selain berkecimpung didunia Youtube dan Instagram, Han Yoora juga menerbitkan sebuah buku tentang kisah hidupnya dan perjalanan dari Korea Selatan sampai akhirnya dia pindah ke Bali, Indonesia.

Buku ini memang tidak semuanya bercerita tentang Han Yoora. Tetapi didalam buku ini, kita bisa menemukan segudang tips dan life hacks yang bermanfaat bagi kehidupan kita, terutama bagi para pembaca yang menyukai berbagai macam hal tentang Korea. Pada buku ini, Han Yoora mampu memvisualisasikan Korea mulai dari tempat-tempat populer di Korea, trend-trend yang sedang bermunculan disana, cara shopping yang cocok untuk kebutuhan, bahkan Han Yoora juga berbagi kepada para pembaca mengenai cara makeupnya.

Buku ini selain menghibur juga sekaligus mengedukasi pembacanya. Didalamnya terdapat berbagai macam percakapan bertuliskan hangeul (tulisan asli Korea) beserta artinya, yang tentunya akan menambah pengetahuan pembaca mengenai bahasa Korea. Tidak hanya untuk para pembaca yang menyukai Korea saja, bagi yang belum tahu Korea, buku ini sangat bermanfaat untuk para pembaca belajar budaya dan bahasa Korea, serta memotivasi para pembacanya melalui pengalaman yang Yoora bagi saat pertama kali Ia datang ke Indonesia dan harus belajar dan beradaptasi dengan orang Indonesia.

Buku ini dikemas dengan gaya bahasa yang santai dan pastinya dapat dipahami oleh para pembaca. Tidak hanya dalam kata-kata saja, disetiap halaman buku ini juga diselingi oleh foto Han Yoora sendiri maupun visual gambar, agar para pembaca tidak merasa jenuh dengan buku ini. Dengan jumlah halaman 339 halaman, buku ini sudah bisa memanjakan para pembacanya mulai dari unsur hiburan, informatif hingga edukatif. Harga yang ditawarkanpun juga sebanding dengan isinya, hanya  dengan Rp. 135.000 para pembaca sekalian sudah bisa membawa pulang buku ini. Tentunya dengan kisah inspiratif dari Han Yoora, banyak informasi dan pelajaran baru yang akan didapat dari buku ini.

MENGIDENTIFIKASI FILM
“ASSALAMUALAIKUM BEIJING”
Based On A Novel by ASMA NADIA


IDENTITAS FILM

Judul          : Assalamualaikum Beijing
Penulis       : Asma Nadia, Alim Sudio
Sutradara   : Guntur Soeharjanto
Produser    : Yoen K, Ody Mulya Hidayat
Pemeran     :
-          Revalina S. Temat
-          Laudya Cynthia Bella
-          Morgan Oey
-          Ibnu Jamil
-          Deddy Mahendra Desta
Produksi    : Maxima Pictures
Tanggal rilis : 30 Desember 2014
Durasi        : 90 menit
Bahasa       : Indonesia
Genre         : Religi, romansa, drama
Rentang usia : 18 tahun keatas

SINOPSIS

Cerita dalam film “Assalamualaikum Beijing” ini berawal ketika Asmara (Revalina S Temat) mendapatkan kenyataan pahit sehari sebelum hari pernikahannya. Dia mengetahui bahwa kekasihnya, Dewa (Ibnu Jamil) pernah berselingkuh dengan teman sekantornya, Anita (Cynthia Ramlan). Meski Dewa memohon agar pernikahan tetap dilanjutkan, namun Asma tetap memilih untuk pergi meninggalkan Dewa. Apalagi, hubungan Dewa dan Anita telah membuahkan janin.

Asma pun lari ke Beijing, ketika dia ditawarkan pekerjaan oleh Sekar (Laudya Cynthia Bella) dan suaminya, Ridwan (Deddy “Desta” Mahendra). Di Beijing, dia bertemu dengan Zhong Wen (Morgan Oey), seorang laki-laki tampan yang memperkenalkannya pada legenda cinta Ashima, putri cantik dari Yunnan. Karena kebaikan dan perhatian Zhongwen, perlahan-lahan Asma mulai membukanya hati lagi, meski dia sempat gamang saat tiba-tiba Dewa menyusulnya ke Beijing.

Sayangnya, sebelum hubungan Asma dan Zhong Wen berlanjut, dia terkena APS (Antiphospholipid Syndrom), sebuah sindrom yang membuat nyawanya terancam dan bisa menemui kematian kapan saja. Dia sempat putus asa dan mulai melupakan Zhong Wen. Namun, laki-laki yang juga menemaninya itu terus memberikan dorongan semangat pada Asma, untuk mencoba menaklukkan takdir bersama.

Sudah sekitar enam bulan Zhong Wen setia menemani Asma keluar masuk rumah sakit dan saat itu ia juga memantapkan hati untuk melamar Asma. Asma pun mengangguk kecil sebagai jawabannya bahwa ia menerima lamaran tersebut. Pernikahan pun dilaksanakan dengan penuh kidmat dan kesederhanaan. 

Satu bulan setelah pernikahan tersebut dilakukan, mereka pun pergi kembali ke Beijing untuk mengunjungi Patung Ashima seperti yang Zhong Wen janjikan kepada Asma dulu.

UNSUR INTRINSIK
Tema :
Perjuangan seseorang dalam usaha meneruskan hidupnya dari berbagai musibah dan langkah menerima hadiah yang didapat dari musibah tersebut

Latar :
a)      Latar tempat :
§  Rumah Asma
§  Bandara
§  Di mobil
§  Apartemen Asma di Beijing
§  Kantor Koresponden Berita Indonesia
§  Halte
§  Stasiun Xiang Jiu, Xiang Tse
§  Di dalam bus
§  Qianmen street
§  Great wall (Tembok Besar Tiongkok)
§  Restoran China (Toko teh tradisional China)
§  Supermarket muslim Niujie
§  Masjid Raya Xi’an
§  Temple of Heaven
§  Rumah sakit
§  Hohai
§  Pusat belanja Wang Fujing
§  Provinsi Yunnan
a)      Latar waktu :
§  Malam hari
§  Siang hari
§  3 bulan kemudian
§  Senja
b)      Latar suasana :
§  [00:00:35 - 00:03:16] Sedih
§  [00:04:15 - 00:05:52] Bahagia
§  [00:10:20 - 00:10:46] Cemas & khawatir
§  [00:28:34 - 00:29:35] Kaget & canggung
§  [00:51:22 - 00:51:26] Tegang & panik
§  [00:53:23 - 00:54:18] Sedih, kesal, bimbang
§  [01:26:49 - 01:27:09] Bahagia, khidmat
Alur :
Alur yang digunakan adalah alur maju

Sudut pandang :
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama

Gaya bahasa :
Menggunakan gaya bahasa yang sederhana, muda dimengerti, namun masih ada unsur kata-kata puitis dan baku seperti cerita dalam novel.

Penokohan :
Ø  Asmara : Baik, penyabar, pemaaf, tegar, tabah, religius, polos
Ø  Sekar : Baik, penyanyang, ceplas ceplos, periang, heboh
Ø  Ridwan : Baik, suka menolong
Ø  Dewa : Keras kepala, egois, pemarah
Zhong Wen : Baik, penyanyang, ramah, sopan, romantis
Amanat :
Beranilah dalam mengambil suatu keputusan selagi itu benar dan kita juga harus konsisten terhadap keputusan yang telah kita ambil tersebut. Dan serahkan semua kepada Allah SWT dan yakin bahwa rencana Tuhan jauh lebih baik dan indah. Kita juga harus selalu sabar dan pantang menyerah dalam setiap ujian yang dierikan Tuhan. Karena Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya melibihi batas kemampuan hamba-Nya, dan disetiap musibah pasti akan ada hikmahnya.

UNSUR EKSTRINSIK
Asma Nadia, perempuan kelahiran tahun 1972 ini masuk dalam daftar The 500 most Influental Muslim di dunia, 2012. Asma Nadia pernah pula mendapatkan penghargaan sebagai peserta terbaik Majelis Sastra Asia Tenggara, tahun 2005.

Ibunda dari Putri Salsa dan Adam Putra Firdaus yang pernah menjadi pengarang terbaik Adikarya IKAPI tahun 2001, 2002, dan 2005, serta novelis IBF terbaik.

Sejak tahun 2009, Asma Nadia memulai Asma Nadia Publishing House yang telah menerbitkan buku-buku best seller dan beberapa karyanya telah difilmkan. Selain itu, Asma Nadia juga menulis scenario : Pintu Surga (seri Ramadhan di Trans TV) dan Anak Matahari (SCTV). Selain menjadi penulis dan public speaker, Asma Nadia juga dikenal sebagai traveler, tepatnya jilbab traveler.

Saat novel Assalamualaikum Beijing ini diproses cetak, Asma Nadia tengah berada di Lowa, setelah terpilih untuk mengikuti International Writing Program, Fall residency, bersama lebih dari tiga puluh tiga penulis lain dari berbagai Negara di dunia.
Iklan Shopee Blackpink "Shopee Road to 12.12 Birthday Sale" (2018)







Iklan “Hago Pasti Jago” Trans 7 (2019)





Iklan Bintang Toedjoe Masuk Angin oleh Butet Kertaradjasa (2012)





Iklan Sido Susu (2019)





Iklan Partai Perindo (2017)





Iklan Chocolatos (2012)





Artikel dapat diakses di 


Untuk penjelasan selengkapnya bisa kalian baca tulisanku di


Mohon maaf jika ada penjelasan yang kurang tepat karena merupakan argumen dari penulis :) Terimakasih


Menyulap Tempat Pembuangan Sampah Menjadi Wisata Rakyat Murah Meriah

Wisata Air Taman Tirta Wolulas Kali Gajah Wong, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Jogja, diambil dari atas kapal terlihat bersih, Sabtu (06/07).

K
ali Gajahwong yang mengalir di Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, menjadi lokasi wisata air yang terjangkau masyarakat. Sebelumnya, daerah di sekitar aliran sungai tersebut adalah tempat pembuangan sampah.
“Satu-satunya di Kota Jogja untuk kegiatan Kali Gajah Wong ataupun kali manapun yang ada kapal cuma disini,” kata koordinator kegiatan Wisata Air Taman Tirta Wolulas Kali Gajahwong, Afdol Mustaqim, Sabtu (06/07/19).
Bermula dari gagasan yang dibawa Mustaqim ke forum RT tahun 2016 silam, pada saat itu beliau melihat kondisi bantaran aliran Kali Gajah Wong yang kumuh dan susah untuk dilewati. Berangkat dari permasalahan itulah beliau bersama warga setempat pada awalnya berinisiatif untuk merubah menjadi akses jalan yang agak lebar. Pada kala itu, warga swadaya hingga terkumpul dana sebesar Rp. 24 juta yang digunakan untuk membeli ban, pelampung, perahu karet, dan dermaga dari bambu.
Setelah Februari 2016, pengelola membeli beberapa ban untuk kegiatan wisata alam berupa trip river tubbing start dari jembatan XT Square sampai kembali lagi ke titik yang kini disebut Dermaga Kapal Wisata Cinta Kali Gajah Wong yang ditempuh selama 1 jam. Mustaqim juga menjelaskan bahwa kondisi wisata tersebut belum sepenuhnya sempurna dan masih dalam tahap pengembangan, namun sudah banyak pengunjung yang tertarik, pada saat itu hanya motor saja yang bisa melewatinya bahkan kondisi jalan yang masih tanah.
Ditahun kedua, di tahun 2018, pengelola mengajukan proposal dana ke Dinas Pariwisata DIY dan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp. 380 juta. Dana tersebut digunakan untuk menggarap paving block, panggung dan pengadaan gazebo 2 unit. Pada saat itu juga kondisi debit air mulai turun karena musim kemarau, mengakibatkan kondisi aliran sungai sudah tidak nyaman lagi untuk dilakukan tubbing akhirnya diganti dengan kapal kayu. “Dari situ kita sering mengadakan event dan ramai pada waktu itu, cuman lama kelamaan dari pengunjung itu kok kapal kayu kok capek apalagi dayung sendiri,” ujar Mustaqim.
Dibulan Februari 2018 wisata ini mendapatkan hadiah 2 unit kapal, sebagai ucapan terimakasih dari kelurahan Giwangan karena wisata ini sudah menjadi pioner kelurahan Giwangan. “Sekarang sudah ada pemasukan dari kapal, sudah jadi duit, kita bisa sisihkan untuk perawatan ya untuk macem-macem,” tutur bapak 2 anak tersebut.
“Tujuan kegiatan wisata ini ya tujuan kami, yang pertama untuk ngopeni atau ngururi bantaran Kali Gajah Wong yang dulunya kumuh, yang kedua kita ingin memelihara air, karena kondisi air kan sangat penting untuk lingkungan terutama waktu kita diawal-awal kita sering melakukan tubbing tujuan utama bukan wisata tapi untuk menghilangkan kebiasaan warga kalau pagi BAB di kali, lama kelamaan mereka risih karena kita sering lewat, dan juga waktu banyak sekali limpahan saluran air dari limbah kamar mandi mapun sapitenk langsung masuk ke kali, sekarang sudah berkurang banyak hampir 70%,” terang  Mustaqim.
Pengunjung diarahkan untuk datang pada sore hari karena cuaca yang sudah tidak panas. Selain itu pengunjung juga dimanjakan dengan adanya trip kapal wisata yang membawa pengunjung menyusuri dari Kali Gajah Wong hingga Jembatan Tegal Gendu, lalu berputar balik menuju selatan hingga mendekati dam dan kembali ke dermaga. Ongkos naik kapal sekali perjalanan Rp. 5.000 per orang dengan estimasi perjalan 15 menit pulang pergi yang berjarak 1 km.
“Kalau minggu itu paling banyak, bahkan kalau data 100 orang itu minimal, cuman kan datang semua itu ndak tentu semua naik kapal, cuma istirahat santai kalau nggak ya orang-orang mancing,” kata Mustaqim.
Sejumlah fasilitas yang ditawarkan dari wisata air disini bermacam-macam berikut penjelasan dari Mustaqim, “Fasilitas yang kami tawarkan disini ya kaya panggung ini walapun sederhana ya alhamdulillah selama ini sering kali digunakan, kalau dari dinas itu sering dari kominfo, kalau nggak dari keluarga untuk arisan, kan kita siapkan paketan disitu, terus kemarin 180 orang disini diatas, dan kita gelarkan tikar dibawah”.
Paketan untuk mengadakan event disini bisa perorang atau perrombongan, untuk tarif rombongan minimal 30 orang dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000 perorang sudah termasuk makan siang soto bumbung, trip kapal wisata 1 kali perjalanan, free kamar mandi, free parkir, sound system, tikar. Apabila hanya ingin menyewa tempat saja, dikenakan tarif sebesar Rp. 150.000/hari sudah meliputi sound system, tikar, biaya kebersihan.
“Kita nggak kejar harus dapat keuntungan, nggak, yang penting ini untuk kegiatan aja kita udah seneng, yang kedua, bisa untuk input ke kas kegiatan pengelola,” imbuh Mustaqim.
Pengunjung dapat menikmati wisata ini pada hari selasa sampai jumat mulai dari  jam 16.00 untuk warung sendiri jam 14.00 sudah buka. Untuk hari sabtu dan minggu buka mulai jam 09.00, untuk hari senin libur.
Menurut penuturan Mustaqim permasalahan yang sering ditemui adalah sampah. Apabila tidak ada tamu atau pengunjung, biasanya digunakan Mustaqim bersama rekan-rekannya untuk bersih-bersih sampah, dengan menjaringnya dan dikumpulkan. Pentingnya komunitas dari hulu sampai hilir sangat dibutuhkan menurut Mustaqim supaya teman-teman komunitas disana bisa ikut langsung mengkampanyekan ke warga agar tidak membuang sampah ke sungai.
Menurut penuturan Mustaqim, setelah diadakan event saat hari air sedunia kemarin, banyak tokoh-tokoh melirik tempat ini, “Karena sudah mulai ada perhatian terus ada konsekuen sendiri, inshallah ditahun ini juga atau paling lambat tahun 2020 sudah mulai ditata baik untuk talutnya, untuk kerapiannya, untuk akses jalan  seperti ini kesana, terus nanti ada gazebo-gazebo. Kalau yang kota tahun ini juga sudah mulai, ini kan ada anggaran masuk hampir 11 milyar, untuk diganti batu candi, pager ini dibuat pager besi, terus ada lampu-lampu pariwisata sepanjang Gajah Wong ini sampai dengan jembatan, terus ada lampu sport ke kalinya biar kalau banjir bisa terdeteksi ataupun kalau malam itu bisa jalan,” terang Mustaqim. Dari 11 M itu juga termasuk untuk memperbaiki ataupun mensupport warga yang sudah bersedia mundur dari yang terlalu mepet dengan wilayah bantaran sungai. “Kan disini ada sekitar 25 rumah yang terlalu mepet sudah mundur dengan biaya sendiri, dibantu dengan itu, masing-masing sebesar Rp. 15 juta perumah,” kata Mustaqim.
Selain bertujuan untuk menghilangkan sampah, keberadaan taman ini dimanfaatkan untuk menjadi wisata. Dan berkat adanya pemberdayaan masyarakat setempat diharapkan nantinya mampu untuk mendongkrak ekonomi warga setempat.
“2017 akhir, 1 tahun berjalan kita masuk baru ada bantuan, bahkan sebelum ada apa-apa kita sering ngadakan kegiatan kok, malah pak Walikota juga hadir kesini, kita pd aja mbak, kondisi masih kotor pak Wali hadir kesini untuk launching, pokoknya wes kita pd aja,” ujar Mustaqim.
Berkaca dengan wilayah sampingnya yang sudah berkembang lebih dulu namun belum ada yang mengelola, akhirnya dengan niat dan semangat pak Mustaqim berdirilah wisata taman air ini. Perintah dari Kaliurang juga meminta Mustaqim untuk mengajak teman-teman RW 08 kampung Mrican untuk mengelola wisata tersebut. Tampak tempat irigasi tersebut digunakan untuk ikan nila.               Untuk kedepannya kedua wisata ini akan dijadikan satu kepengurusan, satu pokdarwis.
“Progres kedepan begitu nanti ada penataan seperti ini, kita mau menghidupkan wisata malam,” tutur Mustaqim. Seperti penuturan Mustaqim, gambaran wisata malam ini nantinya akan ada hiasan lampu pada pohon, gapura, bahkan beliau juga ingin membuatnya pada kapal full lampu led. “Dengan nanti lampu full led mungkin ditambah musik kan tambah meriah, saya yakin wisata siang dengan malam mesti rame malam, karena sudah ada akses free wi-finya, terus kalau siang sabtu minggu ada soto bumbungnya khas Gajah Wong, kalau malam kita mau buka bakmi godhog Gajah Wong, spesialis bakmi godhog, itu konsep kita kedepan,” jelas Mustaqim.

Kasus pemberitaan "Ahok Gantikan Ma'ruf Amin?" oleh koran Harian Indopos yang dicetak pada rabu 13 Februari 2019


JAKARTA-Rumor pergantian Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggantikan Ma'ruf Amin, dua hari terakhir ramai di media sosial. Itu, setelah masuknya Ahok menjadi kader PDI Perjuangan dan mendukung Joko Widodo, usai bebas dari penjara dalam kasus penistaan agama. Warganet menyebut jika Jokow-Ma'ruf menang di Pilpres 2019, maka Ma'ruf Amin yang saat ini usia 75 tahun bisa saja berhalangan tetap seperti sakit atau meninggal dunia dan penggantinya adalah Ahok.
Namun, juru bicara Tim Kampanye Nasional (IKN) Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzill membantah kemungkinan tersebut. Dia dengan tegas menyebut tak ada pembicaraan terkait hal itu. "Tidak benar, itu hoaks. Kami tak pernah membahas isu itu," kata Ace kepada INDOPOS di Jakarta, Selasa (12/2).


1. Konser The Finest Tree

Foto diatas saya ambil pada hari Sabtu tanggal 27 Juli 2019 di Sevensky Rooftop Lippo Plaza Yogyakarta, dalam acara Relaunching Yamaha FreeGo yang menghadirkan band The Finest Tree.

Dalam sosiologi, apa yang dimaksud sebagai realitas sosial adalah sesuatu yang dianggap nyata dalam kehidupan sosial, dan merupakan hasil konstruksi sosial. Realitas atau kenyataan sosial menurut W. I. Thomas adalah konsekuensi dari definisi kita terhadap situasi. Artinya apa yang kita anggap nyata adalah produk dari persepsi dan hasil interpretasi kita terhadap apa yang nyata.

Realitas sosial ini juga memilki kaitan yang kuat dengan media massa. Sebagai sarana penyampai informasi kepada masyarakat luas, media masa memiliki kekuatan dalam membentuk realitas sosial di dalam masyarakat.

Menurut saya apa yang digambarkan realitas media sama dengan realitas sosial diatas yang sesungguhnya. Kenapa saya bisa bilang sama dengan realitas sosial karena, Realitas sosial atau dalam Bahasa Inggris disebut ”social reality” adalah kenyataan yang dikonstruksikan secara sosial. Dikonstruksikan secara sosial maksudnya adalah muncul dari pikiran manusia dan berkembang menjadi kenyataan melalui konsensus, interaksi, dan habituasi atau kebiasaan. Definisi tersebut diturunkan dari ide dua pakar sosiologi Peter Berger dan Thomas Luckmann dalam bukunya ”The Social Construction of Reality”.

Yang ingin saya bahas disini adalah mengenai konsensus, interaksi, dan habituasi. Berger dan Luckmann melihat ketiga proses ini penting untuk membentuk sesuatu menjadi ”nyata”, ”real”, ”fakta”, dimata masyarakat.

Berger dan Luckmann menyebut tiga tahap bagaimana kenyataan dikonstruksikan secara sosial: eksternalisasi, objektivikasi, internalisasi. Simplifikasi penjelasan ketiganya sebagai berikut:
  • Eksternalisasi
Merupakan proses ide-ide yang muncul dari alam pikiran manusia menjadi sesuatu yang eksis di luar diri individu.

  •  Objektifikasi
Merupakan proses ide-ide tersebut menjadi objek dan mulai dipersepsikan sebagai kenyataan. Objektifikasi melibatkan konsensus, interaksi, dan habituasi. Ide-ide tersebut disepakati, berlangsung melalui proses interaksi sosial, dan dilakukan secara berulang-ulang.
Sebagai contoh adalah saat kita menonton konser The Finest Tree dan berdiri bersama-sama orang lain atau penggemar dari The Finest Tree lalu melihat Cakka Nuraga vokalis band The Finest Tree banyak yang menganggap bahwa dia tampan, suaranya bagus, pintar main musik dan kita berbicara dengan orang lain yang menyetujui pernyataan dan mengakui kelebihan Cakka tersebut dan melakukan proses interaksi sosial, hal tersebut sudah merupakan bagian dari konstruksi sosial dimana membangun pernyataan dan kenyataan tersebut menjadi realitas sosial.

Apalagi jika konstruksi sosial tersebut dibangun dalam media massa, yang kita tahu bahwa ada tahapan-tahapan dalam membangun konstruksi tersebut, seperti:

Ø  Persiapan Materi Konstruksi

Tahapan ini menjadi tugas dari redaksi suatu media masa. Tahap ini merupakan tahap yang membawa tujuan pihak media dalam mengkonstruksi sebuah realitas sosial. Bisa jadi sebuah media memang memberitakan untuk dipublikasikan demi meraih keuntungan atau memang menjadi kepentingan umum.

Ø  Penyebaran Konstruksi Sosial

Penyebaran konstruksi sosial dilakukan dengan strategi media massa. Saya mendapati iklan pada suatu akun di instagram mengenai event yang akan mengundang The Finest Tree sebagai guest star, tentunya instagram merupakan media massa modern. Lalu saya bandingkan antara konstruksi sosial yang dibilang sebelumnya bahwa Cakka Nuraga tampan, bersuara merdu, pintar bermain musik memang benar adanya dan sesuai dengan realitas media yang dibangun media. Atau tidak saat kita browsing dan menemukan artikel dengan komentar yang menyatakan bahwa dia memang jago main musik, bersuara merdu, dll merupakan konstruksi media dalam membangun persepsi atas Cakka Nuraga.

Ø  Pembentukan Konstruksi Realitas

Dalam pembentukan konstruksi realitas ini, ada satu tahap yaitu sebagai pilihan konsumtif. Disini masyarakat telah bergantung pada kehadiran media massa, sehingga disebut sebagai pola konsumtif. Sebagai contoh misalnya penggemar The Finest Tree akan mendengarkan lagu band tersebut setiap hari sebagai lagu penyemangat. Hal tersebut merupakan tindakan konsumtif yang dilahirkan dari kebiasaan (habitual) konstruksi sosial sebelumnya jika memang lagu yang dinyanyikan Cakka di band The Finest Tree memang bagus.

Ø  Konfirmasi Konstruksi Sosial

Ini adalah tahapan pemilihan media dan masyarakat dalam pembentukan realitas sosial.

  •  Internalisasi
Merupakan proses dimana kenyataan objektif atau sesuatu yang sudah mengalami objektifikasi, diserap masuk ke dalam diri manusia sebagai sebuah pengetahuan. Pada tahap ini, individu atau aktor melihat realitas sebagai kenyataan objektif, padahal sejatinya terbentuk dari ide-ide yang subjektif.

2. Kesenian Kuda Lumping atau “Jathilan”

Foto diatas saya ambil pada hari Minggu tanggal 6 Juni 2019 di Dusun Sabrang, Kulon Progo

Sedikit berbeda dengan pembahasan seperti yang disebutkan sebelumnya, realitas media juga bisa berbeda dengan realitas sosial atau pada kenyataannya. Saya ambil contoh seperti kuda lumping atau dalam bahasa jawa “Jathilan”. Saya sempat membaca di sebuah situs website yang menyebutkan bahwa Tatkala mereka kerasukan, para penari Jathilan mampu melakukan gerakan ataupun atraksi berbahaya yang tidak dapat dicerna oleh akal manusia, seperti mengunyah beling bahkan hingga berperang lalu menyayat lengan. Menurut saya pada realitanya tidak semua daerah melakukan atraksi tersebut, di daerah Jogja sendiripun jarang saya temui, bahkan pemain yang tidak bisa atau tidak mau kerasukan pun bisa keluar dari arena dengan kondisi sehat.

Hal ini dapat disangkut pautkan dengan teori dari James Carey mengenai konstruksi realitas sosial dalam media massa. Ia menjelaskan 4 tahapan penting dalam pembentukan realitas sosial sebagai berikut:
  •          Konstruksi
Jathilan tidak serta merta ada begitu saja, banyak cerita dari mulut ke mulut yang biasa kita dengar dari orang-orang budaya disekitar kita. Apalagi tak ada catatan sejarah secara tertulis yang bisa menjelaskan pastinya bagaimana "Jathilan" ini terbentuk. Berawal dari cerita dari mulut ke mulut itulah tercipta suatu konstruksi sosial yang menyebutkan bagaimana terbentuknya "Jathilan". Mulai dari cerita perjuangan Raden Patah dibantu Sunan Kalijaga dalam melawan penjajahan Belanda, hingga kisah prajurit Mataram yang sedang mengadakan latihan perang (gladhen) dibawah pimpinan Sultan Hamengku Buwono I. Semua hal tersebut merupakan kesepakatan yang dihasilkan oleh orang-orang jaman dahulu hingga menghasilkan sebuah konstruksi sosial dan dikenal oleh masyarakat luas.
  •  Pemeliharaan
Pemeliharaan mesti dilakukan secara terus menerus agar konstruksi sosial tetap berjalan. Sebagai contoh dari konstruksi sosial, Jathilan haruslah dilestarikan karena selain merupakan sebuah budaya di masyarakat hal ini bisa jadi menjadi sumber bagi mereka yang ingin meneliti mengenai kesenian "Jathilan" ini.

  •           Perbaikan
Manusia juga perlu melakukan perbaikan akan konstruksi sosial. Perbaikan ini dapat dilakukan bila beberapa aspek dalam konstruksi sosial tersebut mulai hilang atau dilupakan oleh masyarakat. Selain berperan sebagai penyedia informasi, media juga harus berperan sebagai wadah perbaikan. Tidak semua yang berada pada media massa sekarang ini benar, karena mungkin adanya keterbatasan sumber oleh karena itu media juga dituntut untuk menjadi realitas media yang memberikan informasi yang benar untuk masyarakat tidak hanya melalui konstruksi sosial yang biasa-biasa saja. Contoh menanyakan kepada orang yang lebih tahu menahu dengan sejarah dari kesenian "Jathilan" daripada hanya bertanya kepada pawang atau pemain Jathilannya sendiri.

  •          Perubahan
Perubahan akan konstruksi sosial juga dimungkinkan untuk dilakukan seiring dengan perubahan zaman. Dengan berkembangnya zaman, suatu konstruksi sosial bisa saja kehilangan makna dan pendukungnya. Perubahan terhadap konstruksi sosial dilakukan agar menjadi relevan dengan kehidupaan generasi berikutnya.

Sekarang ini bisa dibilang penikmat Jathilan hanya itu-itu saja. Banyak generasi millenial yang tidak aware terhadap kesenian tradisional yang satu ini. Padahal generasi millenial mempunyai kekuatan media tersendiri. Misal jumlah pengikut di instagram yang banyak bisa dijadikan sebagai sasaran dalam mempromosikan kesenian Jathilan ini. Selain melestarikan kebudayaan ini hal ini juga bermanfaat agar tidak kehilangan penikamt seni dan menjadi bukti sejarah bagi kehidupan generasi berikutnya.