Mengidentifikasi Film “Assalamualaikum Beijing”

MENGIDENTIFIKASI FILM
“ASSALAMUALAIKUM BEIJING”
Based On A Novel by ASMA NADIA


IDENTITAS FILM

Judul          : Assalamualaikum Beijing
Penulis       : Asma Nadia, Alim Sudio
Sutradara   : Guntur Soeharjanto
Produser    : Yoen K, Ody Mulya Hidayat
Pemeran     :
-          Revalina S. Temat
-          Laudya Cynthia Bella
-          Morgan Oey
-          Ibnu Jamil
-          Deddy Mahendra Desta
Produksi    : Maxima Pictures
Tanggal rilis : 30 Desember 2014
Durasi        : 90 menit
Bahasa       : Indonesia
Genre         : Religi, romansa, drama
Rentang usia : 18 tahun keatas

SINOPSIS

Cerita dalam film “Assalamualaikum Beijing” ini berawal ketika Asmara (Revalina S Temat) mendapatkan kenyataan pahit sehari sebelum hari pernikahannya. Dia mengetahui bahwa kekasihnya, Dewa (Ibnu Jamil) pernah berselingkuh dengan teman sekantornya, Anita (Cynthia Ramlan). Meski Dewa memohon agar pernikahan tetap dilanjutkan, namun Asma tetap memilih untuk pergi meninggalkan Dewa. Apalagi, hubungan Dewa dan Anita telah membuahkan janin.

Asma pun lari ke Beijing, ketika dia ditawarkan pekerjaan oleh Sekar (Laudya Cynthia Bella) dan suaminya, Ridwan (Deddy “Desta” Mahendra). Di Beijing, dia bertemu dengan Zhong Wen (Morgan Oey), seorang laki-laki tampan yang memperkenalkannya pada legenda cinta Ashima, putri cantik dari Yunnan. Karena kebaikan dan perhatian Zhongwen, perlahan-lahan Asma mulai membukanya hati lagi, meski dia sempat gamang saat tiba-tiba Dewa menyusulnya ke Beijing.

Sayangnya, sebelum hubungan Asma dan Zhong Wen berlanjut, dia terkena APS (Antiphospholipid Syndrom), sebuah sindrom yang membuat nyawanya terancam dan bisa menemui kematian kapan saja. Dia sempat putus asa dan mulai melupakan Zhong Wen. Namun, laki-laki yang juga menemaninya itu terus memberikan dorongan semangat pada Asma, untuk mencoba menaklukkan takdir bersama.

Sudah sekitar enam bulan Zhong Wen setia menemani Asma keluar masuk rumah sakit dan saat itu ia juga memantapkan hati untuk melamar Asma. Asma pun mengangguk kecil sebagai jawabannya bahwa ia menerima lamaran tersebut. Pernikahan pun dilaksanakan dengan penuh kidmat dan kesederhanaan. 

Satu bulan setelah pernikahan tersebut dilakukan, mereka pun pergi kembali ke Beijing untuk mengunjungi Patung Ashima seperti yang Zhong Wen janjikan kepada Asma dulu.

UNSUR INTRINSIK
Tema :
Perjuangan seseorang dalam usaha meneruskan hidupnya dari berbagai musibah dan langkah menerima hadiah yang didapat dari musibah tersebut

Latar :
a)      Latar tempat :
§  Rumah Asma
§  Bandara
§  Di mobil
§  Apartemen Asma di Beijing
§  Kantor Koresponden Berita Indonesia
§  Halte
§  Stasiun Xiang Jiu, Xiang Tse
§  Di dalam bus
§  Qianmen street
§  Great wall (Tembok Besar Tiongkok)
§  Restoran China (Toko teh tradisional China)
§  Supermarket muslim Niujie
§  Masjid Raya Xi’an
§  Temple of Heaven
§  Rumah sakit
§  Hohai
§  Pusat belanja Wang Fujing
§  Provinsi Yunnan
a)      Latar waktu :
§  Malam hari
§  Siang hari
§  3 bulan kemudian
§  Senja
b)      Latar suasana :
§  [00:00:35 - 00:03:16] Sedih
§  [00:04:15 - 00:05:52] Bahagia
§  [00:10:20 - 00:10:46] Cemas & khawatir
§  [00:28:34 - 00:29:35] Kaget & canggung
§  [00:51:22 - 00:51:26] Tegang & panik
§  [00:53:23 - 00:54:18] Sedih, kesal, bimbang
§  [01:26:49 - 01:27:09] Bahagia, khidmat
Alur :
Alur yang digunakan adalah alur maju

Sudut pandang :
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama

Gaya bahasa :
Menggunakan gaya bahasa yang sederhana, muda dimengerti, namun masih ada unsur kata-kata puitis dan baku seperti cerita dalam novel.

Penokohan :
Ø  Asmara : Baik, penyabar, pemaaf, tegar, tabah, religius, polos
Ø  Sekar : Baik, penyanyang, ceplas ceplos, periang, heboh
Ø  Ridwan : Baik, suka menolong
Ø  Dewa : Keras kepala, egois, pemarah
Zhong Wen : Baik, penyanyang, ramah, sopan, romantis
Amanat :
Beranilah dalam mengambil suatu keputusan selagi itu benar dan kita juga harus konsisten terhadap keputusan yang telah kita ambil tersebut. Dan serahkan semua kepada Allah SWT dan yakin bahwa rencana Tuhan jauh lebih baik dan indah. Kita juga harus selalu sabar dan pantang menyerah dalam setiap ujian yang dierikan Tuhan. Karena Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya melibihi batas kemampuan hamba-Nya, dan disetiap musibah pasti akan ada hikmahnya.

UNSUR EKSTRINSIK
Asma Nadia, perempuan kelahiran tahun 1972 ini masuk dalam daftar The 500 most Influental Muslim di dunia, 2012. Asma Nadia pernah pula mendapatkan penghargaan sebagai peserta terbaik Majelis Sastra Asia Tenggara, tahun 2005.

Ibunda dari Putri Salsa dan Adam Putra Firdaus yang pernah menjadi pengarang terbaik Adikarya IKAPI tahun 2001, 2002, dan 2005, serta novelis IBF terbaik.

Sejak tahun 2009, Asma Nadia memulai Asma Nadia Publishing House yang telah menerbitkan buku-buku best seller dan beberapa karyanya telah difilmkan. Selain itu, Asma Nadia juga menulis scenario : Pintu Surga (seri Ramadhan di Trans TV) dan Anak Matahari (SCTV). Selain menjadi penulis dan public speaker, Asma Nadia juga dikenal sebagai traveler, tepatnya jilbab traveler.

Saat novel Assalamualaikum Beijing ini diproses cetak, Asma Nadia tengah berada di Lowa, setelah terpilih untuk mengikuti International Writing Program, Fall residency, bersama lebih dari tiga puluh tiga penulis lain dari berbagai Negara di dunia.

0 komentar:

Posting Komentar